Selasa, 26 Maret 2013

Tugas Teknologi Informasi dan Komunikasi(TIK)




qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnm

Teknologi Informasi dan Komunikasi


Permasalahan Penduduk dan Dampaknya terhadap  Pembangunan

Untuk SMP/MTS Kelas VIII







MODUL
Teknologi Informasi dan Komunikasi
Permasalahan Penduduk dan Dampaknya terhadap  Pembangunan
Dosen Pembimbing : Andri Eko Prabowo,. S.Pd



Disusun Oleh :
                                      Nama    : Tri Susanti
                                      NIM      : 126-811-504
                                      Lokal      : 2D
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Pendidikan Ekonomi Akuntansi
Universitas Islam Riau
Pekanbaru
2013


Kata Pengantar

      Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT,berkat rahmat dan karunia-NYA,Pemerintah,Departemen Pendidikan Nasional,pada tahun 2008,telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs internet(website)Jaringan Pendidikan Nasional.
      Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun 2008.
      Buku-buku teks pelajaran telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen Pendidikan Nasional tersebut,dapat diunduh(down load),dialihmediakan,atau difotokopi oleh masyarakat.
      Kami berharap,semua pihak dapat mendukung kebijakan ini.Selanjutnya,kepada para peserta didik kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya.Kami menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya.Oleh karena itu,saran dan kritik kami harapkan.
                                                                        Jakarta, Maret 2008

                                                                                    Penulis
           




SILABUS PEMBELAJARAN



Sekolah                        : SMP N3 Teluk Kuantan
Kelas                             : VIII (delapan)
Mata Pelajaran            : Ilmu Pengetahuan Sosial
Semester                     : 1 (satu)
Standar Kompetensi   : 1. memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk.

Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Teknik
Bentuk Instrumen
Contoh Instrumen
1.4Mendesripsikanpermasalahankependudukan dan dampaknyaterhadap pembangunan.
Ü Permasalahan Penduduk Indonesia(kuantitas dan kualitas)



Ü Dampak dari permasalahan penduduk terhadap pembangunan

Ü Diskusi tentang permasalahan penduduk (kuantitas dan kualitas).


Ü Mencari berita/artikel tentang dampak permasalahan penduduk terhadap pembangunan.




ÜMenjelaskan permasalahan kuantitas penduduk (kuantitas dan kualitas)

ÜMengidentifikasi dampak permasalahan penduduk terhadap pembangunan.


Tes tulis








Tes tulis
Tes Uraian








Tes Uraian 
Ü Sebutkan tiga permasalahan utama bidang kependudukan di Indonesia.
Ü Jelaskan pengaruh  kepadatan penduduk yang tidak merata bagi pembangunan di daerah yang jarang penduduknya.


4 JP
Ü Indonesia.
Gambar-gambar yang relevan
Ü LKS


Ü Buku Geografi yang relevan.

v  Karaktersiswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )
Rasa hormat dan perhatian ( respect)
Tekun ( diligence )
Tanggungjawab ( responsibility)


Mengetahui,
KepalaSekolah................



( …………………………………. )
NIP/NIK:...............

……………, ………………  20 ….
Guru MapelIlmuPengetahuanSosial (IPS)


( …………………………………. )
NIP/NIK:.......................




RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
Nama Sekolah           : SMP N3 Teluk Kuantan
Mata Pelajaran          : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas / Semester      : VIII / 1 (satu)
Standar Kompetensi :  1. memahami permasalahan sosial     berkaitan dengan pertumbuhan jumlah     penduduk
Kompetensi Dasar     : 1.4.  Mendeskripsikan permasalahan kependudukan dan  dampaknya terhadap pembangunan
Alokasi Waktu          : 4 X 40 menit (2 x pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran :
Setelah selesai kegiatan pembelajaran, siswa dapat :
1.      Menjelaskan permasalahan penduduk Indonesia ( kualitas dan kuantitas).
2.     Mengidentifikasi dampak permasalahan penduduk terhadap pembangunan
o  Karakter siswa yang diharapkan :       
-      Disiplin ( Discipline )
-      Rasa hormat dan perhatian ( respect )
-      Tekun ( diligence )
-      Tanggung jawab ( responsibility )
-      Ketelitian ( carefulness)
B. Materi Ajar
o  Permasalahan penduduk Indonesia (kuantitas dan kualitas).
o  Dampak dari permasalahan penduduk terhadap pembangunan.
C. Metode Pengajaran*:
a)     Ceramah bervariasi
b)    Tanya jawab
c)     Diskusi
d)     Simulasi
e)     Inquiri
f)     Observasi / Pengamatan
D. Langkah-langkah Kegiatan
Pertemuan 1-2
Materi :  Permasalahan penduduk Indonesia kuantitas dan kualitas).Dampak dari permasalahan penduduk terhadap pembangunan.
a. Pendahuluan  :
1)  Memeriksa kehadiran siswa, kebersihan & kerapian kelas.
2) Motivasi, dengan mengajukan pertanyaan misalnya;
-       Sebutkan jenis fauna yang hidup di Sumatra!
-       Bagaimana cara pembangunan yang mensejahterakan rakyat !
-       Bagaimana jika pembangunan menimbulkan masalah bagi penduduk !
3) Apersepsi          ;
-       sebutkan contoh fauna di Kalimantan!, cara pembangunan dan dampaknya.

b. Kegiatan Inti.
1)  Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Informasi persebaran flora dan fauna di Indonesia
-       Melihat dampak pembangunan daerah tempat tingggal siswa.
-       Guru menanyakan faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna, dan dampak pembangunan.
-       melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
-       menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain;
-       memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya;
-       melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
-       memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
2) Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
-       membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
-       memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
-       Siswa membuat rangkuman tentang hasil tanya jawab dari penjelasan guru.
-       memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut;
-       memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
-       memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
-       memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual maupun kelompok;
-       memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok;
-       memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;
-       memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang  menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik.

3) Konfirmasi
 Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
-       memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik,
-       memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber,
-       memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
-       memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
Ø berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;
Ø membantu menyelesaikan masalah;
Ø memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
Ø memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
Ø memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
-   Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui siswa
-   Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan  dan penyimpulan.

c.   Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
-            Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan  pelajaran;
-            melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
-            memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
-            merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
-            Refleksi, siswa menyebutkan jenis flora dan fauna di Indonesia.
-            Tugas membuat contoh pembangunan di daerahnya dan dampak bagi masyarakat.

F. Penilaian Hasil Belajar
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Teknik
Bentuk Instrumen
Contoh Instrumen
Ü Menjelaskan permasalahan kuantitas penduduk (kuantitas dan kualitas).
Tes tulis

Tes Uraian

Ü Sebutkan tiga permasalahan utama bidang kependudukan di Indonesia.
Ü Mengidentifikasi dampak permasalahan penduduk terhadap
Tes tulis

Tes Uraian

Ü Jelaskan pengaruh  kepadatan penduduk yang tidak merata bagi pembangunan di daerah yang jarang penduduknya


Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian
Teknik
Bentuk Instrumen
Contoh Instrumen
Pembangunan





1.  Lembar Pengamatan Diskusi
No
Nama Siswa
Aspek Yang diamati
Jumlah
Nilai
Inisiatif
Keaktifan
Kerjasama
Presentasi














*) Nilai maksimal tiap aspek 25 ( 25 x 4 = 100 )
2.  Lembar Penilaian Tugas :
No
NamaSiswa
Aspek Yang dinilai
Jumlah
ketepatan
waktu
Kerapihan
Pekerjaan
Kerapihan
Pekerjaan
Esensi
jawaban
Nilai





























*) Norma Penilaian :

*) Norma Penilaian
-          Aspek Ketepatan Waktu skor maksimal : 15
-          Aspek Kerapihan pekerjaan                            : 10
-          Aspek Esensi Jawaban skor maksimal    : 75+
Jumlah                                      =100

                                               
Mengetahui,                                       ................., ........20.....
Kepala Sekolah .................                     Guru Mapel IPS,
( …………………………………. )                        ( ……………………………….) NIP/NIK : ........................                             NIP/NIK :...................


Permasalahan Penduduk dan Dampaknya terhadap Pembangunan

A.   Perkembangan Jumlah Penduduk Indonesia

Mari kita perhatikan perkembangan jumlah penduduk Indonesia pada Tabel berikut.
Tabel 2.1
Perkembangan Penduduk Indonesia 1961 – 2000 – 2007.
Menurut sensus penduduk yang telah dilaksanakan, jumlah penduduk Indonesia adalah 97,09 juta jiwa (1961), 119,21 juta jiwa (1971), 147,49 juta jiwa (1980), 179,29 juta jiwa (1990), dan 204,3 juta jiwa (1997). Dari jumlah tersebut terlihat bahwa jumlah penduduk dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan. Kita lihat berikutnya yaitu pertumbuhan penduduk, periode tahun 1961-1971 adalah 2,10%, 1971-1980 adalah 2,32%, 1980-1990 adalah 1,98% per tahun, dan 1990-2000 adalah 1,7%.Bagaimana jumlah penduduk tersebut bila kita bandingkan dengan negara-negara lainnya?
Indonesia di antara negara-negara di ASEAN, menempati posisi ke berapa? Negara manakah yang paling sedikit penduduknya?

Tabel 2.2

Jumlah Penduduk di Wilayah Asean Tahun 2003
Selanjutnya mari kita perhatikan Tabel 2. 4 tentang pertumbuhan penduduk. Meskipun angka pertumbuhan penduduk Indonesia menduduki urutan ke tujuh setelah Myanmar, namun karena jumlah penduduk yang besar maka pertumbuhan 1,7% masih tergolong tinggi. Coba diskusikan dengan teman-temanmu mengapa demikian?


Tabel 2.4
Pertumbuhan Penduduk Negara-negara di ASEAN


B.  Unsur-Unsur Dinamika Penduduk

Mengapa jumlah penduduk Indonesia selalu berubah dari waktu ke waktu? Hal ini disebabkan karena adanya peristiwa kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk, disebut dinamika penduduk. Jika jumlah kelahiran bayi lebih besar daripada jumlah kematian, maka jumlah penduduk akan bertambah. Bagimana sebaliknya, jika jumlah kelahiran bayi lebih sedikit daripada jumlah kematian? Perpindahan penduduk akan mempengaruhi jumlah penduduk suatu wilayah disebabkan oleh penduduk yang masuk atau keluar. Jika penduduk yang masuk lebih banyak daripada penduduk yang keluar, maka penduduk wilayah tersebut akan bertambah jumlahnya. Bagaimana sebaliknya jika penduduk yang keluar lebih banyak daripada penduduk yang masuk?
1. Tingkat Kelahiran
Tingkat kelahiran (fertilitas) adalah tingkat pertambahan jumlah anak atau tingkat kelahiran bayi pada suatu periode tertentu. Tingkat kelahiran bayi dapat dihitung dengan dua cara, yaitu:
• Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate/CBR), adalah angka kelahiran yang menunjukkan jumlah kelahiran perseribu penduduk dalam suatu periode.
Contoh:
Penduduk Indonesia pertengahan tahun 1980 = 147.000.000 jiwa, kelahiran 4.998.000 jiwa.
CBR= -  x 1000 = 34, artinya setiap 1000 orang penduduk dalam waktu satu tahun terdapat 34 bayi lahir hidup.
Berdasarkan kriteria, angka tersebut masih tergolong rendah, sebab untuk menentukan tinggi rendahnya tingkat kelahiran digunakan
penggolongan sebagai berikut:
a. Angka kelahiran lebih dari 40 tergolong tinggi
b. Angka kelahiran 30 – 40 tergolong sedang
c. Angka kelahiran kurang dari 30 tergolong rendah

• Angka Kelahiran Umum (General Fertility Rate/GFR), adalah angka yang menunjukkan jumlah bayi yang lahir dari setiap 1000 wanita pada usia reproduksi atau melahirkan yaitu pada kelompok usia 15-49 tahun.
General Fertility Rate (GFR) Angka Kelahiran Umum.
Rumus. GFR=  .k atau GFR=
15-49 = Penduduk  Wanita Berumur 15-49 atau
15-44
K = Bilangan Konstan = 1000
Contoh:
Penduduk Makasar pertengahan tahu 1970 sebesar 4.546.942 orang. Kelahiran pada tahun 1970 = 182.880 orang bayi. Penduduk wanita berumur 15-49 tahun pada pertengahan tahun 1.165.680 orang
GFR= x 1000 = 156,9 per seribu penduduk.

2.Tingkat Kematian
Tingkat kematian(mortalitas) merupakan pengurangan jumlah penduduk pada periode tertentu yang disebabkan oleh faktor kematian. Tingkat kematian dapat diketahui melalui tiga cara:
·      Tingkat Kematian Kasar(Crude Death Rate/CDR) adalah angka yang menunjukan rata-rata kematian perseribu penduduk dalam satu tahun.
Rumus :
CDR= D/Px k

D       : Jumlah kematian pada tahun x
P        : Jumlah penduduk pada tahun x
K       : 1000
Contoh:
Kabupaten Luwuk tahun1990 penduduknya 600.000,, kematian pada tahun itu 15000 orang.
CDR = 15000/600000x1000 = 25 per seribu

·         Tingkat Kematian Menurut Umur(Age Specific Death Rate/ASDR) adalah angka yang menunjukan banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu per seribu penduduk dalam kelompok yang sama.
Rumus :
ASDR =  Di/Pi x k
Di        : jumlah kematian penduduk berumur
Pi         :jumlah penduduk berumur pada pertengahan tahun
K         :1000
Contoh :
Penduduk Bima yang meninggal pada usia 60-64 tahun 2000 jumlahnya 1000 jumlah penduduk kelompok usia 60-64 =100.000
ASDR = 1000/100.000 x 1000 = 10

·         Tingkat Kematian Bayi(Infan Mortality Rate/IMR) adalah angka yang menunjukan banyaknya bayi yang meninggal dari setiap 1000 bayi yang lahir hidup.
Rumus :
IMR = Do/B x k

Do  : Jumlah kematian bayi pada tahun tertentu
B    : Jumlah kelahiran
K    : Konstan 1000
Contoh :
Di Maluku tahun 2000 terdapat kematian bayi sebesar 225 jiwa, jumlah kelahiran bayi pada tahun 2000 ada 3.594 jiwa. Berapa tingkat kematian bayi di daerah tersebut?
IMR = 225/3594 x 1000 =  62,6 dibulatkan menjadi 63 jiwa.
Artinya, setiap 1000 bayi yang lahir hidup terdapat kematian bayi sebanyak 63 jiwa.


3.Kepadatan Penduduk Indonesia
Kepadatan penduduk berhubungan dengan persebarannya pada wilayah-wilayah tertentu. Hal tersebut karena kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk dibandingkan luas wilayah pada suatu tempat, yaitu jumlah penduduk tiap 1 km2 atau 1 mil.
Dengan demikian, ada daerah yang berpenduduk padat dan ada yang jarang.
Sumber: Population Data Sheet 2003
Sekarang bandingkanlah dengan kepadatan di antara negara-negara ASEAN. Perhatikan Tabel 2.6 pada peringkat berapa kedudukan Indonesia di antara negara-negara ASEAN? Negara mana yang paling padat dan paling jarang penduduknya?
Tabel 2.6
Kepadatan Penduduk ASEAN Tahun 2003

Ternyata, jika dibandingkan dengan luas wilayah yang ada, Indonesia tidak termasuk negara yang padat penduduknya, kepadatannya mencapai 290 orang per-mil2 atau 181 orang per-km2 (1 mil = 1,6 km). Bandingkanlah dengan negara lain di ASEAN, Indonesia berada pada urutan ke lima setelah Singapora, Filipina, Vietnam dan Thailand.
4.Komposisi Penduduk Indonesia
Penduduk pada umumnya dapat dikelompokkan baik menurut umur, jenis kelamin, mata pencaharian maupun agama. Pengelompokkan demikian dinamakan komposisi penduduk.
Berdasarkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, keadaan penduduk suatu wilayah dapat dibedakan berdasarkan tiga kelompok berikut:
1)         Kelompok ekspansif; menujukkan sebagian besar penduduknya berada pada kelompok umur paling muda. Hal ini disebabkan masih tingginya tingkat kelahiran suatu wilayah. Negara-negara seperti Indonesia, India, dan Kenya memliki bentuk piramida ekspansif. Di negara-negara tersebut kelompok usia muda lebih banyak dibandingkan dengan kelompok usia tua.
2)        Kelompok kontraktif; menunjukkan jumlah penduduk pada kelompok usia paling muda mengalami penurunan. Hal ini disebabkan tingkat kelahiran dapat dikurangi sedemikian rupa, sehingga kelompok usia muda semakin berkurang. Negara yang memiliki bentuk piramida demikian antara lain adalah Amerika Serikat.
3)        Kelompok stasioner; perbandingan umur hampir tidak ada. Jumlah kelompok umur muda, dewasa dan tua sama banyaknya. Hal ini disebabkan tingkat kelahiran pada negara yang bersangkutan rendah. Negara-negara di Eropa seperti Perancis, Jerman,dan Swedia memiliki bentuk piramida penduduk seperti ini.



5. Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) dan Angka Beban  Ketergantungan.
Rasio Jenis Kelamin merupakan perbandingan antara banyaknyanya penduduk laki-laki dengan perempuan pada suatu daerah dalam waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki untuk setiap 100 penduduk perempuan.

Angka beban ketergantungan merupakan perbandingan antara penduduk usia produktif dengan penduduk usia non produktif. Penduduk usia produktif adalah penduduk pada kelompok usia di mana ia dapat berpenghasilan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, yaitu antara usia 15-64 tahun. Penduduk kelompok usia non-produktif adalah kelompok usia di mana ia tidak dapat berpenghasilan guna mencukupi kebutuhan hidupnya, yaitu kelompok usia di bawah 15 tahun dan di atas 65 tahun. Kehidupan mereka akan ditanggung oleh mereka yang berada pada kelompok usia produktif.
Jika tertulis angka beban ketergantungan suatu wilayah adalah 87, artinya setiap 100 orang penduduk usia produktif menanggung sekitar 87 orang penduduk usia non-produktif.

6. Angka Harapan Hidup
Angka harapan hidup (life expectancy) pada suatu wilayah adalah perkiraan sampai berapa lama penduduk wilayah tersebut dapat bertahan hidup. Angka harapan hidup yang digunakan biasanya adalah harapan hidup waktu lahir (life expectancy at birth) dan dinyatakan dengan tahun.
Angka harapan hidup penduduk Indonesia secara keseluruhan, sejak tahun 1967 telah mengalami peningkatan. Pada tahun 1967 angka harapan hidup penduduk Indonesia adalah 45,73 tahun dan pada tahun 1992 adalah 62,34 tahun. Jadi, selama periode tersebut telah terjadi kenaikan sebesar 16,61 tahun. Pada tahun 1997 angka harapan hidup diperkirakan meningkat lagi menjadi 64,25 tahun.
Tabel 2.7
Angka Harapan Hidup di Indonesia Tahun 1967-2003

Warta Demografi, Th-25, No.2, 1995
Population Data Sheet 1997 dan 2003
Meskipun angka harapan hidup penduduk Indonesia mengalami peningkatan yang cukup berarti, namun jika dibandingkan dengan negara-negara lain di ASEAN, Indonesia memiliki angka harapan hidup relatif kecil, yaitu menduduki urutan ke tujuh.
Tabel 2.8
Angka Harapan Hidup Pada Saat Lahir di ASEAN 1997 dan 2003

Tabel 2.9
Angka Harapan Hidup menurut Provinsi Berdasarkan Sensus Penduduk Tahun
1971, 1980, 1990, dan 2000


c. Dampak Kependudukan Terhadap Pembangunan

Kondisi kependudukan Indonesia dewasa ini belum banyak menguntungkan bagi pelaksanaan pembangunan nasional. Tetapi justru menimbulkan fenomena kependudukan dalam bebagai kehidupan yakni ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya dan pertahanan keamanan (Ipoleksosbudhankam).
Kebijakan dalam bidang pembangunan dewasa ini pada hakikatnya masih ditujukan kepada peningkatan kualitas hidup melalui sistem di luar kependudukan yang ditujukan untuk mempengaruhi sistem kependudukan.
Tujuan pembagunan adalah meningkatkan kesejahteraan manusia dengan memanfaatkan sumberdaya alam lingkungannya. Pembangunan berkelanjutan tidak mengacu kepada kebutuhan sekarang saja. Namun terus dilaksanakan untu kmasa mendatang namun harus memperhatikan kelestarian sumberdaya alam yang ada, demi kepentingan generasi yang akan datang.
Dampak permasalahan kependudukan dapat diidentifikasi sebagi berikut;
a.   Di daerah perkotaan terjadi penyempitan lahan akibat pembangunan industri dan perumahan.
b.  Terjadi kemerosotan lingkungan di beberapa wilayah akibat terjadinya pencemaran lingkungan dengan adanya pembangunan industri.
c.   Berubahnya fungsi lahan dari pertanian mejadi industri/perumahan. Hal ini meyebabkan pemilikan lahan semakin sempit, akibat adanya polarisasi pemilikan lahan pertanian dan pertambahan penduduk di perdesaan yang menyebabkan terjadinya pengangguran tidak kentara.
d.  Industrialisasi diperkotaan memacu adanya arus urbanisasi yang berpengaruh terhadap penghasilan di desa karena di desa kekurangan tenaga kerja.
e.  Krisis ekonomi dewasa ini memberikan dampak negatif terhadap kualitas penduduk. Jumlah penduduk miskin dewasa ini (Jawa Post, Desember 2007) mencapai 39 juta, dan pengangguran berjumlah 36 juta jiwa.
f.   Terjadinya perubahan struktur ekonomi di masyarakat dari kegiatan pertanian primer ke industri sekunder dan sektor jasa.
g.  Ketimpangan persebaran penduduk, pada daerah-daerah yang sulit dijangkau menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan dan kesehatan.
h.  Persebaran penduduk yang tidak merata ini menyebabkan pada daerah yang jarang penduduknya, kekayaan sumber daya alam yang terkandung di dalamnya menjadi kurang termanfaatkan karena kekurangan sumber daya manusia untuk mengelolanya.
i.    Sebaliknya, pada daerah yang padat penduduknya, terjadi kelebihan sumberdaya manusia sehingga terjadi pengangguran, pemukiman kumuh, dan kemiskinan. Hal ini disebabkan, sumber daya alam di daerahnya sudah tidak dapat mendukung kehidupan penduduknya yang sudah melebihi kapasitas daya dukungnya.

D. Upaya Pengendalian Akibat Dampak Kependudukan

1) Melaksanakan Program Keluarga Berencana
Dilakukan dengan cara memperkecil jumlah kelahiran melalui program keluarga berencana, menunda perkawinan usia muda, dan meningkatkan pendidikan. Jika keberhasilan yang telah dicapai Indonesia dipertahankan terus, pertumbuhan penduduk pada tahun 2025 nanti diharapkan dapat menjadi 0,56%.
2) Melaksanakan Program Transmigrasi
Upaya ini dilakukan melalui transmigrasi dan pembangunan industri di wilayah yang jarang penduduknya. Upaya persebaran penduduk dengan cara transmigrasi telah dilakukan sejak pemerintahan kolonial, dinamakan kolonisasi. Pelaksanaan pemindahan pertama kali dilaksanakan pada tahun 1905, yaitu dari pulau jawa dengan tujuan Lampung. Sampai tahun 1921 jumlah penduduk yang berhasil dipindahkan mencapai 19.572 jiwa. Pada tahun 1927 penduduk yang berhasil dipindahkan dari Pulau Jawa sebanyak 24.000 jiwa dan pada tahuan 1941 berhasil memindahkan sebanyak 45.000 jiwa.
Menyadari pentingnya upaya pemerataan dalam proses pembangunan, pemindahan penduduk dilakukan pula oleh pemerintah Indonesia, disebut transmigrasi. Transmigrasi merupakan pemindahan penduduk dari satu daerah yang padat penduduknya ke daerahyang masih jarang penduduknya. Transmigrasi pertama kali dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1951. Keberhasilan program ini dapat dilihat dari perkembangan jumlah penduduk yang berhasil dipindahkan. Pada Pelita I tercatat 45.169 kepala keluarga (KK) dan pada Pelita II sebanyak 250.000 KK.3) Pencegahan Arus Urbanisasi.
Pencegahan arus urbanisasi dari desa ke kota, dilakukan upaya pemerataan pembangunan hingga pelosok, perbaikan sarana prasarana pedesaan, dan pemberdayaan ekonomi pedesaan. Dengan demikian penduduk desa tidak berbondong-bondong pindah ke kota, karena desanya sudah menyediakan fasilitas untuk meningkatkan kesejahteraan penduduknya.
4) Meningkatkan Kualitas Kependudukan
Peningkatan kualitas penduduk dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut;
1)  Untuk mengatasi permasalahan di bidang kesehatan, dilakukan penyusunan pedoman gizi, yang dapat dicapai oleh penduduk. Selain itu, dibangun pula fasilitas kesehatan berapa rumah sakit dan puskesmas, serta jumlah dokter dan perawat yang ditambah dan disebarkan ke seluruh pelosok tanah air.
2) Untuk mengurangi murid putus sekolah, diadakan kelompok belajar paket dan sekolah terbuka supaya sekolah tersebut tidak mengganggu kegiatan lainnya. Selain itu, dilakukan pula program wajib belajar sembilan tahun, program orang tua asuh, serta pemberian beasiswa bagi murid yang kurang mampu.
3) Untuk mengatasi kesenjangan sosial, diupayakan melalui program pengentasan kemiskinan atau peningkatan keterampilan untuk meningkatkan pendapatan keluarga.



Uji Kompetensi

A. Pilihlah jawaban yang paling benar, dengan memberi tanda silang (x) pada huruf didepannya!
1. Jumlah penduduk Indonesia terus bertambah setiap tahunnya.Rumus untukmenghitung pertumbuhan penduduk alami adalah;
a. Pi = P + ( L – M)
b. Po = Pi + ( L – M)
c. P = Po + (L – M)
d. Pt = Po + (L – M )

2. Tingkat kelahiran adalah tingkat pertambahan jumlah anak atau tingkat kelahiran bayi pada sustu periode tertentu. CBR suatu daerah tertulis sebesar 35, artinya, bahwa;
a.   Setiap 100.000 orang penduduk dalam waktu satu tahun terdapat 35 bayi lahir hidup
b.  Setiap 10.000 orang penduduk dalam waktu satu tahun terdapat 35 bayi lahir hidup
c.   Setiap 100 orang penduduk dalam waktu satu tahun terdapat 35 bayi lahir hidup
d.  Setiap 1000 orang penduduk dalam waktu satu tahun terdapat 35 bayi lahir hidup



3. Jumlah penduduk Indonesia selalu berubah-ubah dalam waktu ke waktu, sebab?
a.   Adanya peristiwa kelahiran, kematian dan perpindahan penduduk disebut dinamika penduduk
b.  Adanya peristiwa migrasi dan urbanisasi
c.   Adanya peristiwa migrasi dan kelahiran
d.  Adanya peristiwa kelahiran dan kematian penduduk

4. Berdasarkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, keadaan penduduk suatu wilayah dapat dibedakan berdasarkan tiga kelompok yaitu:
a.   Kelompok Ekspansif, kelompok Kontraktif, dan kelompok Stasioner
b.  Angka harapan hidup, Rasio jenis kelamin, dan Komposisi penduduk
c.   Tingkat kematian, tingkat kelahiran dan perpindahan penduduk
d.  Kelahiran penduduk, angka harapan hidup, dan rasio jenis kelamin

5. Tingkat kematian dapat diketahui melalui tiga cara, salah satunya adalah?
a.   Tingkat kematian Muda
b.  Tingkat kematian Tua
c.   Tingkat kematian kasar
d.  Tingkat kematian Remaja
B. Jawablah dengan singkat!
1.      Penduduk Sidoarjo pada tahun 2000 berjumlah 3.250.000 orang. Kelahiran bayi pada tahun itu = 130.255 orang bayi. Penduduk wanita berumur 15 – 49 tahun pada pertengahan tahun 2000 = 925.255 orang. Berapa GFRnya = ....................
2.     Berdasarkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin penduduk suatu negara dapat dikelompokkan atas ;
a....................................... b. ........................................ c. ......................................
Jelaskan mengapa angka harapan hidup tiap-tiap provinsi berbeda-beda?
3.     Jelaskan mengenai kepadatan penduduk!
4.     Apakah pengertian dari Transmigrasi?
5.     Jelaskan pengertian Rasio Jenis Kelamin!





Kunci Jawaban

A.   Jawaban Soal Objektif
1)  D
2)  D
3)  A
4)  A
5)  C
B.    Jawaban Soal Esay
1)  Rumus : B / . 15-49 thn . k =
GFR= 130.255/925.255 x 1.000 = 140,8 per seribu penduduk.
2)  Kelompok Ekspansif, kelompok kontraktif, dan kelompok stasioner.
3)  kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk dibandingkan luas wilayah pada suatu tempat, yaitu jumlah penduduk tiap satu km2 atau tiap satu mil.
4)  Transmigrasi merupakan pemindahan penduduk dari satu daerah yang padat penduduknya ke daerah yang masih jarang penduduknya.
5)  Rasio Jenis Kelamin merupakan perbandingan antara banyaknyanya penduduk laki-laki dengan perempuan pada suatu daerah dalam waktu tertentu.






Daftar Pustaka

Sudarmi, Sri dan Waluyo. 2008. Galeri Pengetahuan Terpadu. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Tri Susanti © 2008 Por *Templates para Você*